10. Mama Bermain Angin




            Ajaran menikah yang diserukan oleh syariat adalah bagian dari fitrah alam dan sunnah para Nabi dan Rasul. Mengikuti jejak para Nabi dan Rasul merupakan ajaran yang sangat diutamakan. Menikah merupakan suatu fitrah yang telah diciptakan  Allah pada manusia dan menjadikan sebagai suatu cara untuk melestarikan jenis manusia. Bahwa Rasulullah pernah bersabda : “Ada empat hal yang merupakan ajaran para Rasul, yaitu memiliki rasa malu, memakai wangi-wangian, bersiwak dan menikah” HR oleh Ahmad dan Turmudzi.
            Pagi hari yang dingin, sang mentari telah lama menampakkan dirinya dari ujung gunung Meukek yang berdiri tegak. Desa dimana aku dilahirkan memang dikelilingi oleh gunung, Kepala desa dan para imum mesjid sudah berdatangan. Hari pernikahan Kak Mira. Semua sudah siap, baik perlaminan, tenda sertu umbul-umbul yang terbuat dari daun kelapa muda telah lama dipersiapkan. Acara pernikahan dilangsungkan di Mesjid At Taqwa di Desaku Ie Dingen.
            Aku membayangkan diriku seandainya Melati kupersuntingkan menjadi istriku alangkah bahagianya, sebahagia Kak Mira yang kini memakai gaun dara baro (Pengantian wanitia) nan elok, dengan untaian melati di kepalanya.
Kemudian berjalan menuju ke acara pernikahan dimana linto baro (Pengantin pria) telah menunggu bersama KUA Kecamatan Meukek.
Acara akad nikah berjalan lancar tanpa ada kendala. Semoga perjalanan mereka dalam membina mahligai rumah tangga selancar saat pernikahan mereka.
Pada hari yang sama acara resepsi pernikahanpun dilangsungkan. Semua itu sejalan dengan ajaran Rasullullah sebagaimana hadistnya yang diriwayatkan oleh Turmudzi “Umumkanlah pernikahan ini. Rayakanlah dia di dalam masjid. Dan pukullah alat musik rebana untuk memeriahkan (acara)nya.
Islam merupakan sebuah agama yang sangat memperhatikan aspek-aspek sosial dan sangat realistis, bukan sebuah agama yang jumud, stagnan dan tidak fleksibel. Islam merupakan agama yang sangat toleran dan mudah. Kalau dalam situasi gembira, Islam pun mensyari’atkan adanya sebuah perayaan.
Aku melangkah diantara tamu-tamu yang hadir, kuperhatikan seorang wanita yang ada diantara tamu. Dengan tak sengaja diapun melihat kearahku, aku tersenyum.
“Maaf, semalam kalau tidak salah satu bus dari Banda Aceh, dari Labuhan Hajikan?” tegurku.
“Iya, jadi ini?” jawabnya heran.
“Ini rumahku, pengantin perempuan Kakakku.”
“O...! kebetulan ya?”
“Kawan yang lainnya. Nggak ikut?”
“Mereka adik-adikku, maaf memang agak pemalu. Maklum anak pesantren.”
“Ah... nggak apa-apa. Aku maklum, itu lebih baik untuk menjaga diri dari gangguan-gangguan dan godaan. Apalagi mereka masih anak-anak.”
Cantik juga cewek ini, pikirku. Keteduhan raut wajahnya seirama dengan jilbab yang senantiasa melindungi auratnya. Sungguh beruntung bagi orang-orang yang memilikinya. Aku membayangkan Melati, lagi ngapain dia sekarang. Kalau tidak ada kemelut dalam kehidupannya, mungkin dia sedari dulu juga menggunakan pakaian muslimah seperti gadis yang ada didepan saya.
Tiba-tiba aku terkejut sangat sebuah tangan lembut memegang pundakku.
“O... mama, gimana. Ada yang tidak beres, biar segara saya tuntaskan,”
Mamaku tersenyum. “Sudahlah tidak ada apa-apa, sedari tadi mama lihat kamu begitu akrab dengan nak Fitri.”
“Ah... tidak ma, kami kebetulan satu bus dari Banda Aceh. Dan heran kok bisa jumpa lagi disini.”
“Nak Fitri, ini anak ibu, namanya Ardi. Ia selama ini bekerja di Banda Aceh. Sudah lama nggak pulang, ya.... memang ibu tidak suruh dia pulang lantaran keadaan begini yang tidak menentu.”
Fitri hanya tersenyum saja, Mama menceritakan hubungan kami dengan keluarga Fitri. Ia saudara jauh dari keluarga mama, hubungan terjalin karena kalau ada acara baik  walimah maupun kematian saling kunjung mengunjungi. Itulah tradisi yang kuat yang terus terpelihara. Biasanya juga untuk hubungan famili tidak terputus, ada yang mengawinkan anak-anak mereka.
 Hari yang melelahkan, sejak dari pagi hingga sore hari hingga selesai semua acara walimah. Aku bangga dan bahagia telah menunaikan dan memenuhi kehendak keluargaku. Semoga perjalanan hidup kak Mira langgeng sesuai dengan ajaran Ilahi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar